Ruqyah Syar'iyyah di Bekasi (Consultation and Training) ini mengedepankan penyembuhan berdasarkan Thibun Nabawi (syariat Islam), yakni dengan menjadikan Al-Qur'an sebagai syifa (penyembuh) sebagaimana yang Allah terangkan dalam Al-Qur'an Surah Al-Isra Ayat 82 :
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا
Latin:
Wa nunazzilu minal-qur'āni mā huwa syifāuw wa raḥmatul lil-muminīn, wa lā yazīduẓ-ẓālimīna illā khasārā.
Artinya: "Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an sesuatu yang menjadi obat (penyembuh) dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, dan Al-Qur'an itu tidaklah menambah kepada orang-orang zalim selain kerugian." (QS. 17:82).
Dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu 'anhuma, ia berkata:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ يَرْقِي مِنَ العَيْنِ وَالحُمَةِ
"Rasulullah ﷺ biasa meruqyah karena pengaruh 'ain (mata hasad) dan karena gigitan binatang berbisa." (HR. Muslim no. 2196)
Dari ‘Auf bin Malik al-Asyja’i, ia berkata:
كُنَّا نَرْقِي فِي الجَاهِلِيَّةِ، فَقُلْنَا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، كَيْفَ تَرَى فِي ذَلِكَ؟ فَقَالَ: اعْرِضُوا عَلَيَّ رُقَاكُمْ، لَا بَأْسَ بِالرُّقَى مَا لَمْ يَكُنْ فِيهِ شِرْكٌ
"Kami biasa meruqyah pada masa Jahiliyah, lalu kami berkata, 'Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu tentang hal itu?' Beliau bersabda, 'Perlihatkanlah ruqyah-ruqyah kalian kepadaku. Tidak mengapa dengan ruqyah selama tidak mengandung syirik.'" (HR. Muslim no. 2200)
0 comments:
Posting Komentar